Jakarta, Klikanggaran.com - Pernyataan Polda Provinsi Riau terkait beredarnya foto kongkow petinggi Kepolisian Daerah Provinsi Riau di media sosial membuat masyarakat di Provinsi Riau heboh dan geram. Pasalnya, foto-foto tersebut sangat tidak lazim, karena para petinggi kepolisian ini terlihat berpesta dengan salah satu pemilik perusahaan yang beberapa waktu belakangan diduga merupakan tersangka pembakar lahan yang kini kasusnya di SP 3.
“Pertemuan pejabat polisi dengan PT. APSL bukanlah membahas permasalahan SP3 yang dikeluarkan oleh Polda Riau, namun membahas permasalahan di Kepulauan Meranti,” tutur Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo pada konfrensi pers, Jumat (2/9/2016).
(Baca juga: Kecewa Atas Bantahan Polda Riau, BEM Riau Siapkan Aksi)
Jawaban atau klarifikasi pihak Kepolisian Daerah Provinsi Riau ini dianggap lucu oleh BEM UNRI dan Publik Melawan Karhutla. Mereka kemudian melontarkan pertanyaan tajam, di antaranya sebagai berikut:
1. Apa hubungan Kapolresta Pekanbaru dengan permasalahan wilayah hukum Kepulauan Meranti?
2. Apa hubungan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kapolresta Pekanbaru dengan kasus pidana umum di wilayah hukum Kepulauan Meranti?
3. Apa hubungan PT. APSL dengan masalah hukum di Kepualauan Meranti? Kalau bukan pembahasan tentang Meranti, lantas apa yang dibahas, dan mengapa tidak disampaikan saat konfrensi pers?
4. Mengapa PT. APSL mengetahui ada pertemuan pejabat tinggi Kepolisian Daerah Provinsi Riau?
5. Apakah benar pertemuan Perwira Tinggi Kepolisian Daerah Provinsi Riau adalah membahas masalah meranti dengan PT. APSL, bukan SP 3? Lantas, apa buktinya?
6. Apakah layak kepolisian bertemu secara non-formal dengan terduga pembakar lahan dan hutan menurut etika dan logika?
7. Apakah pantas kelakuan perwira tinggi Kepolisian mabuk-mabukan dengan terduga kasus hukum?
8. Sepertinya itu bukanlah pertemuan yang pertama, dilihat dari foto, seperti sudah ada kedekatan emosional antara perwira tinggi Kepolisian dengan pemilik PT. APSL.
9. dilihat dari minuman yang ada di foto, BEM bertanya, minumannya enak ya, Pak? Bukannya seharusnya kepolisian memberantas minuman keras? Kok, kongkow-kongkow dengan terduga kasus hukum sambil mabuk-mabukan?