PADANG (KLIKANGGARAN)--Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada TA 2019 menganggarkan Belanja Modal Pengadaan Sarana Pembelajaran Multimedia SMA/SMK sebesar Rp64.200.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp64.115.976.670,00 atau sebesar 99,87% dari anggaran, yang diantaranya digunakan untuk pengadaan sarana pembelajaran multimedia interaktif melalui dua kontrak pengadaan dengan realisasi sebesar Rp13.094.498.560,00 atau 20,40% dari anggaran.
[Untuk Bagian (1) silakan baca di sini]
Kontrak pengadaan sarana pembelajaran multimedia memuat pembelian beberapa barang. Beberapa produk/barang pada kontrak yang masuk dalam pembelian adalah Laptop/Notebook, Projektor, Layar Projektor, Alat Interaktif, Alat Visual, dan Printer dengan rincian jenis dan tipe barang pada tabel berikut.
Berdasarkan dokumen yang dimiliki oleh klikanggaran diketahui bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan pemeriksaan lapangan pada beberapa sekolah yang mendapatkan barang tersebut. BPK memperoleh informasi sebagai berikut.
Pertama, SMAN 1 Kota Padang
Barang telah diterima tanggal 29 April 2019, jumlah barang sesuai dengan kontrak yaitu empat unit laptop, empat unit infocus projektor, empat unit digital screen tripod, tiga unit Pineri Interactive Board, empat unit Pineri Visualizer PV4 , dan satu unit printer. Kepala sekolah menjelaskan bahwa Pineri Interactive Board dan Pineri Visualizer PV4 belum digunakan dari awal serah terima pihak ketiga.
Kedua, SMAN 2 Kota Padang
Barang telah diterima tanggal 29 April 2019, jumlah barang sesuai dengan kontrak yaitu empat unit laptop, empat unit infocus projektor, empat unit digital screen tripod, tiga unit Pineri Interactive Board, empat unit Pineri Visualizer PV4 , dan satu unit printer. Plh. Kepala sekolah menjelaskan bahwa sekolah lebih membutuhkan bantuan untuk pembangunan gedung dibandingkan alat interaktif, Pineri Interactive Board dan Pineri Visualizer PV4 belum digunakan oleh guru-guru mata pelajaran.
Ketiga, SMAN 5 Kota Padang
Barang telah diterima tanggal 29 April 2019, jumlah barang sesuai dengan kontrak yaitu empat unit laptop, empat unit infocus projektor, empat unit digital screen tripod, tiga unit Pineri Interactive Board, empat unit Pineri Visualizer PV4 , dan satu unit printer. Kepala sekolah menjelaskan bahwa Pineri Interactive Board masih disimpan di gudang sejak penyerahan pihak ketiga kepada sekolah. Belum ada penggunaan dari awal serah terima. Ketika pemeriksa BPK meminta untuk melakukan pengujian alat interaktif Pineri Interactive Board dan Pineri Visualizer PV4 , operator pada sekolah tidak dapat mengoperasikannya. Sekolah lebih membutuhkan laptop untuk digunakan pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sekolah membutuhkan 26 laptop untuk keperluan UNBK. Kepala sekolah berencana meminta bantuan kepada komite sekolah terkait kekurangan laptop tersebut.
Keempat, SMAN 1 V Koto Timur
Barang telah diterima tanggal 26 April 2019, jumlah barang sesuai dengan kontrak yaitu empat unit laptop, empat unit infocus projektor, dua unit digital screen tripod, empat unit Pineri Interactive Board, dua unit Pineri Visualizer PV4 , dan empat unit printer. Kepala sekolah menjelaskan bahwa guru-guru belum menggunakan Pineri Interactive Board dan Pineri Visualizer PV4 , operator hanya mencoba satu unit di laboratorium belum untuk pengajaran secara keseluruhan. SMAN 1 V Koto Timur lebih membutuhkan laptop terkait sarana pembelajaran multimedia.
Kelima, SMKN 1 Kota Padang
Barang telah diterima tanggal 23 April 2019, jumlah barang sesuai dengan kontrak yaitu tiga unit laptop, tiga unit infocus projektor, tiga unit digital screen tripod, tiga unit Pineri Interactive Board, tiga unit Pineri Visualizer PV4 , dan tiga unit printer. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana menjelaskan bahwa seluruh barang telah digunakan kecuali Pineri Interactive Board dan Pineri Visualizer PV4 . Operator pada sekolah belum pernah mendapatkan pelatihan maupun sosialisasi terkait penggunaan Pineri Interactive Board dan Pineri Visualizer PV4 , sehingga sejak Pineri Interactive Board dan Pineri Visualizer PV4 diserahterimakan belum pernah digunakan oleh operator maupun guru sekolah. Kepala sekolah menjelaskan bahwa sekolah lebih membutuhkan PC All in One dibandingkan dengan Pineri, karena masih kekurangan komputer untuk UNBK. SMKN 1 Padang membutuhkan sekurangnya 30 unit PC All in One.