Jakarta, Klikanggaran.com (05-06-2018) - Di tahun 2017, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina tetap konsisten menyumbangkan laba terbesar dibanding BUMN lainnya. Pencapaian perusahaan plat merah ini layak diacungi jempol, di tengah-tengah cibiran dan tekanan dari segala penjuru karena melambungnya harga minyak dunia dan melemahnya nilai rupiah yang berdampak pada kenaikan BBM di dalam negeri.
Adapun laba PT Pertamina yang disetorkan kepada negara mencapai Rp 11,6 triliun. Angka ini jauh lebih besar, bahkan hampir dua kali lipatnya dibanding setoran BUMN lainnya seperti PT Telkom, yang hanya menyetorkan dividen senilai Rp 6 triliun. Atau, bahkan PT PLN yang hanya sanggup menyetor dividen senilai Rp 2 triliun saja.
Bahkan, jika dibandingkan setoran BUMN Perbankan, besarannya tidak sanggup mendekati sumbangsih PT Pertamina. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang hanya menyetor laba ke negara sebesar Rp 6 triliun. Kemudian Bank Mandiri yang setoran kepada negara sebesar Rp 3,7 triliun. Ada juga Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 3,2 triliun. Terakhir, Bank Tabungan Negara (BTN) setorannya hanya senilai Rp 314,2 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun Klikanggaran.com, total realisasi penerimaan bagian pemerintah atas laba BUMN untuk periode 2017 sebesar Rp 41 triliun. Di mana laba BUMN ini berasal dari sektor perbankan yang terdiri dari 4 perbankan BUMN sebesar Rp 12,4 triliun. Kemudian dari sektor non perbankan, terdapat 53 BUMN yang menyumbangkan dividen atau laba bagi pemerintah sebesar Rp 28,6 triliun.
Secara keseluruhan, dari total 115 BUMN hanya 57 BUMN yang menyetor laba kepada negara dengan nilai total setoran sebesar Rp 41 triliun. Hal ini juga berarti tidak sampai setengahnya BUMN menyetor laba kepada pemerintah, yakni sebanyak 58 BUMN.
Sebanyak 58 BUMN ini tidak menyetor laba kepada negara, apakah kemungkinan karena sedang merugi? Menurut publik, hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Jika 58 BUMN ini tidak segera diperbaiki, bisa-bisa akan menjadi beban APBN.