Bayar, Zuck: Kanada Bersekutu dengan Australia 'Bertempur' melawan Facebook atas Konten Berita

photo author
- Jumat, 19 Februari 2021 | 20:37 WIB
facebook
facebook


KLIKANGGARAN--


Mengikuti jejak Australia, Kanada telah mengumumkan bahwa mereka akan memaksa Facebook membayar konten berita. Ottawa mengatakan tidak akan terintimidasi jika raksasa teknologi itu akan membalas rencananya tersebut. [RT.com]


Menteri Warisan Kanada, Steven Guilbeault, mengatakan pada hari Kamis bahwa ia akan mulai menyusun undang-undang yang menyerupai upaya Australia yang akan membuat Facebook dan perusahaan lain membayar biaya lisensi sebab menampilkan konten yang dibuat di dalam negeri di platform mereka.


Baca juga: Bantu Korban Banjir di Cipinang Melayu, Lanud Halim dan Yonko 461 Paskhas Terjunkan Personil


"Kanada berada di garis depan pertempuran ini ... kami benar-benar di antara kelompok negara pertama di dunia yang melakukan ini," kata menteri itu kepada wartawan.


Dia mengatakan bahwa Ottawa juga mempertimbangkan pendekatan yang tidak terlalu memaksa. Prancis, misalnya, telah meminta perusahaan teknologi untuk melakukan negosiasi dengan penerbit mengenai kompensasi finansial, tanpa memaksakan masalah tersebut. Guilbeault mengatakan pemerintah masih memutuskan model mana yang "paling sesuai," menambahkan bahwa dia sedang berkonsultasi dengan rekan-rekannya di Prancis, Australia, Jerman dan Finlandia tentang cara terbaik mendapatkan kompensasi dari Facebook.


Sang Menteri memperkirakan bahwa dalam waktu dekat lebih dari selusin negara dapat mengadopsi aturan yang mewajibkan raksasa Silicon Valley untuk membayar konten berita.


Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah Facebook memblokir semua konten berita Australia di platformnya sebagai tanggapan atas rancangan undang-undang yang mengharuskannya membayar biaya ke outlet domestik dan penerbit yang tautan dan kontennya muncul di situs.


Guilbeault mengatakan bahwa Facebook tidak akan dapat mengambil tindakan serupa jika lebih banyak negara mengikutinya, menggambarkan pendekatan perusahaan terhadap masalah tersebut sebagai "sama sekali tidak berkelanjutan."


Baca juga: Turki Merencanakan Situs Peluncuran Antariksa di Somalia untuk Misi ke Bulan dengan Anggaran $ 1 Miliar


Facebook bukan satu-satunya raksasa teknologi di garis bidik Ottawa. Guilbeault mengatakan bahwa Google juga dapat tunduk pada undang-undang di masa mendatang. Saat ini, perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan penerbit Kanada tentang penggunaan konten untuk layanan News Showcase. Google telah mencapai kesepakatan dengan outlet Australia, melewati konflik saat ini antara Canberra dan Facebook.


Sumber: Russia Today


 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X