Jakarta,Klikanggaran.com - Mahasiswa Manajemen (S1) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Naufal Ihsan, menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu, terjadi kisruh tentang kegiatan pembelajaran kampus yang ditiadakan akibat Covid-19/Corona.
Selain itu, Naufal juga menuturkan ada permasalahan lain yang muncul, yaitu mahasiswa menuntut SPP/UKT dipotong atau memberikan mahasiswa subsidi kuota data [internet] dan bantuan lainya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
"Seluruh kampus menutup kegiatan pembelajaran dan membuat pembelajaran online," ujar Naufal pada Klikanggaran.com, Minggu (5-4).
Meskipun begitu, kata Naufal, khusunya Universitas Negeri Jakarta, memberikan bantuan berupa kuota internet untuk seluruh mahasiswa aktif.
"Hal ini disambut baik oleh seluruh mahasiswa dan ini membuktikan bahwa pihak birokrat mendengar saran mahasiswa," jelasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan surat resmi dari pihak UNJ no:B/1265/UN39.1/PK.01.03/2020, perihal data nomor handphone mahasiswa, tertanggal 3 April 2020, menjelaskan pihak UNJ akan memberikan kuota internet ke seluruh mahasiswa aktip di UNJ.
Adapupun isi surat tersebut, yakni sebagai berikut,
"menindaklanjuti Surat Edaran Rektor Universitas Negeri Jakarta Nomor 7/UN39/SE/2020 tentang Upaya Peningkatan Kewaspadaan dan Pencegahan terhadap Penyebaran COVID-19 di Lingkungan Universitas Negeri Jakarta, di UNJ diselenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Agar PJJ dapat terselenggara lebih baik, maka UNJ akan memberikan bantuan kuota internet bagi seluruh mahasiswa aktif UNJ. Untuk itu kami mohon kepada Bapak/Ibu Dekan dan Direktur Pascasarjana untuk segera menginformasikan kepada para mahasiswa aktif UNJ untuk meng-update nomor HP mereka di SIAKAD dengan nomor HP yang digunakan untuk PJJ (jika ada perubahan) paling lambat hari Minggu, 05 April 2020 pukul 23.59 WIB."
Lebih lanjut dikatakan Naufal, tentu kesenangan itu hanya semu, karena pada dasarnya, kami ingin pandemik Covid-19 cepat selesai, agar dapat beraktifitas seperti biasanya.
