Duduk Perkara Bilik Semprot Disinfektan: Bahaya dan Tidak Berbahaya (Asal)

photo author
- Senin, 30 Maret 2020 | 08:09 WIB
bilik disinfektan
bilik disinfektan


JAKARTA (KLIKANGGRAN.COM)--Untuk mematikan virus corona yang menyebabkan Covid-19 dilakukanlah penyemprotan cairan disinfektan kepada manusia.


Saat ini, banyak tempat umum di sejumlah daerah seperti bandara dan masjid, yang menyediakan tempat khusus untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan kepada orang-orang yang berada di sana.


BACA JUGA: Dampak Corona. AS Imbau Warganya Tinggalkan Indonesia


Cara ini diyakini dapat mematikan virus yang mungkin ada di permukaan pakaian atau badan seseorang. Kata WHO Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa penyemprotan itu bukan hal yang disarankan. 


Melalui laman Instagram @ who, disebutkan bahwa penyemprotan disinfektan ke seluruh tubuh seseorang tidak bisa membunuh virus yang terlanjur masuk ke dalam tubuh.


Sebaliknya, penyemprotan tersebut justru bisa merusak pakaian yang dikenakan, bahkan melukai tubuh orang yang menerima tindakan tersebut.

"Menyemprotkan zat-zat semacam itu dapat merusak pakaian atau selaput lendir (seperti mata, mulut)," tulis WHO dalam informasi tersebut.


Penggunaan alkohol dan klorin dalam disinfektan bisa digunakan untuk mensterilkan permukaan suatu benda, namun harus di bawah rekomendasi yang tepat.


BACA JUGA: Ada Penjarahan di Italia, Pelaku Teriak, “Kami Lapar!”


Informasi serupa juga diunggah ulang oleh perwakilan WHO di Indonesia dr. Paranietharan melalui Twitter di akun @NParanietharan.


Dia menandai akun Kementerian Kesehatan RI, BNPB, Menteri Luar Negeri, Dinas Kesehatan Jakarta, dan lainnya untuk memastikan informasi ini tersampaikan.


"#Indonesia Please do not spray disinfectants on people #COVID19 #CoronaVirusIndonesia, it may be harmful @KemenkesRI @BNPB_Indonesia #JakartaTanggapCorona #Jakarta #LawanCovid19 @kemenkopmk @Menlu_RI @dinkesJKT @WHOIndonesia," isi twet yang diunggah dr. Paranie, Minggu (29/3/2020).[Kompas]

Sementara itu, Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Prof dr. Chairul Anwar Nidom memastikan kandungan dalam cairan disinfektan baik yang disemprot maupun yang terdapat dalam bilik sterilisasi yang dipasangan di sejumlah titik di Kota Surabaya, Jawa Timur, aman bagi manusia.


"Insya Allah aman untuk manusia, intinya aman asal campurannya benar," kata Prof Nidom yang juga Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) di Surabaya, Minggu, 29 Maret 2020.


Menurut dia, benzalkonium chloride yang terkandung dalam disinfektan itu masuk dalam golongan ammonium quartener, dan itu aman untuk manusia karena levelnya tingkat rendah.


Meski benzalkonium chloride ini juga dimanfaatkan untuk penyemprotan kandang binatang, namun Guru Besar Unair Surabaya ini memastikan, bahwa di dalam aturan umum disinfektan itu tidak ada masalah jika digunakan untuk manusia, dilansir dari Antara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X