Gandeng CBA, PC PMII Lebak Gelar Simposium Anggaran Selama 9 Hari

photo author
- Senin, 24 Februari 2020 | 18:53 WIB
IMG-20200224-WA0033
IMG-20200224-WA0033


Lebak,Klikanggaran.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Lebak, akan menggelar Simposiom Anggaran dan Pondok Pesantren Anggaran selama 9 hari yang akan dilaksanakan pada 25 Februari sampai 5 Maret 2020. Muhammad Yusuf, sebagai ketua Pelaksana berharap pendidikan ini, mampu melahirkan kader-kader yang kritis terhadap segala kebijakan anggaran dan tetap berpihak kepada masyarakat.


"Saya berharap, dari pendidikan yang digelar 9 hari ini mampu melahirkan kader-kader yang kritis kepada kebijakan anggaran yang tidak memihak kepada rakyat. Tentunya kami sebagai pihak penyelenggara tidak main-main untuk melaksanakan tugas yang di amanahkan oleh UUD 1945 untuk mencerdaskan anak bangsa. Dan insyaAllah PC PMII Lebak akan bekerjasama dengen Center for Budget Analysis (CBA)," ujar Muhammad Yusuf, pada Klikanggaran.com, Senin (24-2).


Dilain sisi, Teguh Pati Ajidarma selaku ketua umum PC PMII Lebak, menghumbau kepada seluruh pengguna APBD maupun APBN untuk tidak bermain-main dalam menggunakan anggaran rakyat ini. Karena segala sesuatu yang di jadikan program kerja tentunya harus berdampak terhadap hak-hak kerakyatan.


"Kegiatan ini pertama dilaksanakan oleh PC PMII Lebak dan pasti akan terus menerus kami laksanakan untuk merawat nalar kritis para mahasiswa di Kabupaten Lebak. Saya juga mengingatkan kepada seluruh pengguna uang rakyat untuk tidak main-main. Karena bapak-babap dan ibu-ibu hanya pelayan masyarakat. Jangan seenaknya menggunakan anggaran rakyat," ujar Teguh.


"Ini kan temanya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ; Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk siapa? Sebetulnya uang itu untuk siapa sih? Kan untuk rakyat. Maka, dalam setiap unsur yang menggunakan anggaran rakyat jangan main-main. Harus berdampak terhadap rakyat," jelasnya.


Menurut pemaparan Teguh, pada prinsipnya persoalan anggaran itu harus di sandarkan kepada beberapa prinsip, salah satunya prinsip rasional.


"Anggaran itu kan harus rasional, jangan di gede-gedein gitu lho, jangan juga di kecil-kecilin. Harus rasional. Masa iya tadi saya cek ada yang cuma beli kertas HVS aja habis sampai 10 juta. Kan ini gak rasional," tandas Teguh.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X