Corruption Perceptions Index (CPI) 2020: Amerika

photo author
- Sabtu, 30 Januari 2021 | 21:05 WIB



Amerika mendapatkan skor Corruption Perceptions Index 2020, rata-rata 43 untuk tahun kelima berturut-turut. Ini menunjukkan adanya korupsi dan kesalahan pengelolaan dana di salah satu wilayah yang paling terpengaruh oleh krisis COVID-19


Transparency International



Klikanggaran - Kanada dan Uruguay secara konsisten menjadi yang terbaik, dengan skor masing-masing 77 dan 71. Sedangkan Nikaragua, Haiti dan Venezuela adalah yang negara dengan kinerja terburuk, dengan skor masing-masing 22, 18 dan 15. Dari 32 negara yang dinilai di wilayah Amerika, memiliki skor regional rata-rata sebesar 43 dari skala 1 sampai 100.


REGIONAL OVERVIEW


-


Tantangan Korupsi COVID-19


Di wilayah dengan lembaga pemerintah yang lemah, COVID-19 telah membuat ketidaksetaraan sosial dan ekonomi tersorot tajam. Ketimpangan ini memberi efek yang tidak proporsional pada populasi yang rentan, termasuk wanita, anak perempuan, kelompok adat, orang tua, migran, dan Afro-Amerika.


Seperti wilayah lain, pemerintah Amerika mengambil langkah besar untuk memerangi COVID-19 dalam bentuk berbagai keadaan darurat yang membatasi hak sipil. Ini membatasi kebebasan berbicara dan berkumpul, melemahkan pengawasan dan keseimbangan kelembagaan, dan mengurangi ruang bagi masyarakat sipil.


Konsentrasi kekuasaan yang mengkhawatirkan di cabang eksekutif di negara-negara seperti Kolombia (39) dan El Salvador (36) telah berkontribusi pada ledakan penyimpangan dan kasus korupsi yang terkait dengan penanganan COVID-19. Di seluruh wilayah, warga berjuang untuk mengakses informasi yang andal dan terkini tentang statistik kesehatan dan penanganan darurat.


Kawasan ini harus menghadapi tantangan utama yaitu memastikan bahwa dana dan program bantuan COVID-19 tidak hilang akibat korupsi dan menjangkau penerima yang dituju. Kegagalan untuk memberikan bantuan ini berisiko meningkatkan ketidakpuasan sosial, memicu populisme yang berbahaya, dan menciptakan kemiskinan dan ketidaksetaraan yang lebih parah.


Pemerintah juga harus menjamin bahwa pengembangan, pembelian, dan distribusi pengobatan dan vaksin COVID-19 di lakukan secara transparan dan adil. Sangat penting bagi pemerintah untuk mengizinkan organisasi masyarakat sipil dan pers berfungsi sebagai pengawas, meminta pertanggungjawaban politisi dan bisnis. Terlalu sering, pemerintah memanfaatkan kondisi macam ini untuk meraup keuntungan politik dengan mengorbankan masyarakat sipil.


Baca juga Penanganan Kasus Korupsi di Kejari Lubuklinggau Dipertanyakan


Negara yang Stagnan


Dengan skor 36, El Salvador, telah mengalami stagnasi di CPI selama 8 tahun terakhir. Tetapi baru-baru ini, negara tersebut mengalami kemunduran yang serius ketika sebuah undang-undang penting untuk memberikan akses ke informasi tertunda karena pandemi.


Hanya dengan menggunakan undang-undang yang sama, kelompok masyarakat sipil dapat memantau dana pemerintah untuk anggaran COVID-19. Ini dilakukan guna memastikan uang tersebut terpakai dengan baik. Sayangnya, keadaan darurat nasional memungkinkan kondisi yang kurang transparan dan berisiko, dan mengakibatkan beberapa penyimpangan.


Salah satu kasus korupsi paling serius di El Salvador adalah kontrak antara pemerintah dan perusahaan suku cadang mobil Spanyol senilai US $ 12 juta untuk memperoleh pasokan medis yang mahal. Seperti di negara-negara tetangga, El Salvador memiliki kriteria yang tidak jelas untuk memilih penerima voucher bantuan tunai darurat.


Banyak negara pulau kecil yang bergantung pada komoditas dan pariwisata di Karibia terpukul parah oleh dampak ekonomi COVID-19. Selain itu, pendanaan juga buruk untuk keadaan darurat medis karena pemerintah mereka berjuang dengan sumber daya yang sudah terbatas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Hakiki Valentine

Tags

Rekomendasi

Terkini

X