Tinjauan Ilmiah dan Sunnah Nabi, Adzan Diprediksi Bisa Mengusir Virus Corona

photo author
- Senin, 6 April 2020 | 01:14 WIB
images (10)
images (10)


Jakarta,Klikanggaran.com - Jangan pernah sesekali sepelekan adzan. Baru baru ini, suatu lembaga riset yang mempublish hasil temuannya melalui layar computer, dapat meliihat reaksi virus ketika mendengar suara musik dan adzan. Ternyata ada  perbedaan yang menyolok atau signifikan.


Ketika virus didengarkan suara musik, hasilnya virus itu memberikan reaksi dinamis, cenderung membesar. Sebaliknya, ketika didengarkan suara adzan, virus itu justru mengecil.


Kajian ilmiah ini dijelaskan dan relevan dengan hikmah adzan dari hadis-hadis masyhur, bahwa suara adzan ditakuti setan, jin dan iblis. Melihat hadis riwayat Abu Huraira, bahwa setan akan lari jika mendengar adzan dan hadis riwayat Abdullah bin Umar (Sahih Muslim) tentang anjuran adzan ketika dalam perjalanan malam yang mencekam, apa karena hujan lebat atau dingin yang sangat.


Itu sebabnya, ketika berada dalam keadaan mencekam selalu dilantunkan suara adzan. Karenanya, hari-hari ini, ketika kita berjibaku melawan Covid-19, umat Islam seharusnya mencermati kembali hikmah di balik adzan. Harus diakui, belakangan adzan sering dilupakan. Bahkan kita telah mendengar suara miris, yang menyebut adzan bisa menganggu seseorang.


Apakah virus itu bagian dari jin dan iblis?


Menurut pandangan perobatan allopathy, diantara sumber  penyakit adalah kuman dan virus. Islam menerima pandangan tersebut. Sebab dalam khazanah Islam, ada faktor lain, yaitu jin dan syaitan yang bertubuh halus, seperti angin yang tinggal di atas bumi ini dan jumlahnya lebih banyak dari manusia.


Ada kemungkinan besar, bahwa, kuman dan virus sebenarnya termausk golongan jin dan syaitan, sebagaimana yang diutarakan oleh dua orang ulama mesir, yaitu Syeikh Mohd Abduh dan muridnya Syeikh Saiyid al-Reda.


Mereka berdua meyakini, bahwa jin yang begitu dikenal dalam Islam yang hidup dan bertubuh halus itu adalah kuman dan virus seperti yang dikenal dalam perobatan barat.


Syeikh Saiyid al-Reda menyebutkan pandangnnya mengenai jin dalam kitab tafsirnya, al-Manar dengan bunyi:


والمتكلمون يقولون: ان الجن أجسام حية خفية لا ترى, وقد قلنا في المنار غير مرة: انه يصح أن يقال: ان الاجسام الحية الخفية التى عرفت في هذا العصر بواسطة النظرات المكبرة وتسمى بالمكروبات, يصح أن يكون نوعا من الجن, وقد ثبت أنها علل لاكثر الأمراض:


Maksudnya: “Dan ahli ilmu kalam (Tauhid) berkata, sesungguhnya jin itu adalah (kejadian Allah) yang bertubuh halus dan hidup yang tidak dapat dilihat. Sesungguhnya telah pun kita katakan berkali-kali dalam kitab Tafsir al-Manar bahwa dapat disebutkan (kejadian Allah) yang hidup, bertubuh halus yang dapat dipastikan dan dikenal di zaman ini melalui mikroskop sebagai virus itu adalah sebenarnya sejenis jin. Dan telah diketahui secara pasti ia adalah menjadi sebab kebanyakan penyakit”. (Rujukan halaman 585, al-Tafsir wa al-Mufassirun).


Jadi? Mungkin juga sebagian dari kuman dan virus adalah jin dan syaitan, sedangkan sebagian yang lainnya adalah kuman dan virus yang bukan jin dan syaitan. Sebab menurut pandangan pakar perobatan allopathy, sebagian virus dan kuman dapat dibuat di ruang penelitian.


Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang menjadi sebab penyakit ada empat, kuman virus, jin dan syaitan. Syaitan dan jin adalah sejenis kejadian Allah yang sama diciptakan dari api, berdasarkan apa yang Allah terangkan dalam surah al-Kahfi ayat 50.


Testimoni

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X