Jakarta, Klikanggaran.com (23-12-2018) - Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) pernah heboh, karena kedatangan tamu yang tak diduga-duga. Mungkin, rasa was-was yang menyelimuti para pejabat Kemenpora membuat lutut mereka bergetar dan lemas tak berdaya.
Seolah, Kemenpora sedang kedatangan sang malaikat pencabut nyawa. Yang siap memasukkan mereka yang salah ke dalam buih api neraka.
Kemenpora dan Tamu Tak Diundang
Siapakah tamu tak diundang di kementerian ini? Tak lain adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK mendatangi kantor Kemenpora dengan tujuan untuk melakukan Operasi Tangkap Tangan. OTT dilakukan kepada beberapa pejabat yang ada di sana. Dan, dikabarkan yang menjadi sasaran targetnya adalah Deputi IV (Empat) Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga.
Kabar ini pun menjadi hangat diperbincangkan di ruang publik, apalagi di media sosial. Tak tanggung-tanggung, kasus tersebut menjadi bahan sindiran hingga kritikan. Seperti halnya yang dilontarkan oleh si pengguna Facebook bernama Tarom Unindra.
Celoteh di Facebook
Tarom Unindra berceloteh dengan kata-kata pedas di Facebook. Seperti ini bunyinya:
Dag Dig Dug serrrr….Itulah yang dirasakan para Pejabat di Kemenpora &/Partai yang menaunginya. Ngeri-ngeri sadappp, hehehe… Wah….Wah…Wah…Bisa jadi kasus-kasus yang lainnya pun terungkap, xixixi…
Kemarin-kemarin, seorang teman bilang ke saya,"Bro…Tolonglah kalo di Medsos jangan buka aib orang sendiri".
Seketika saya menjawab, "Bro… Sejelek-jelek, Sekotor-sekotor, dan Sebangsat-bangsatnya saya, paling jengkel banget sama orang yang maling/ngerampas uang rakyat, sekalipun orang sendiri.
Kekeliruan aktivis,…itu melindungi &/ menutupi senior-seniornya yang salah, sekalipun salahnya itu maling (ngerampok/korupsi) uang rakyat.
Kalau tradisi ini terus di lestarikan oleh kita generasi mudanya, lantas bagaimana nasib bangsa ke depan??? Dia pu akhirnya diam seribu bahasa.
#EkonomiPolitik
Begitu celotehan Tarom Unindra dalam celotehya di Facebook. Mungkin seperti tersirat, Ia ingin meluruskan. Ada sesuatu yang salah dalam tubuh Kementerian Pemuda dan Olahraga selama ini.
So, sebagai adik seperguruan, Ia berharap pada kakak seperguannya (orang nomor satu di Kementerian Pemuda dan Olahraga RI). Agar menjadi abdi negara yang baik dan amanah.
Ia hanya berharap, jangan sampai uang rakyat disalahgunakan (maling/rampok). Dan, menjadi rebutan kalangan aktivis yang melindunginya.
Baca juga : Begini Buruknya Kemenpora dalam Penggunaan Dana Asian Games
-