Jakarta,Klikanggaran.com - Ratusan siswa SMPN 1 Turi, Kabupaten Sleman terseret arus banjir di Sungai Sempor, Padukuhan Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta saat kegiatan Pramuka dengan agenda susur sungai, Jumat (21-2) sekitar pukul 15.30 WIB.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriawan Salim, menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa naas tersebut. Ia juga mendesak pihak terkait untuk segera bertanggung jawab.
"Kepala Sekolah dan Pembina /Kakak Pramuka, harus bertanggungjawab atas kejadian itu," ujar Satriawan pada Klikanggaran.com, Senin (24-2).
Ia juga menghimbau agar dinas pendidikan di daerah itu harus mengevaluasi seluruh kegiatan pramuka, hal itu dilakukan agar para orang tua tidak khawatir/cemas terhadap kegiatan pramuka disetiap sekolah.
"Sebab tiap sekolah SD, SMP, SMA/SMK dan lainnya, memiliki kegiatan Wajib pramuka di sekolahnya masing-masing. Untuk SMPN 1 Turi juga, agar menghentikan kegiatan pramukanya. Selain itu, Dinas Pendidikan juga harus memastikan bahwa seluruh kegiatan sekolah di wilayahnya masing-masing berjalan aman dan terkontrol," tegasnya.
Meskipun demikian, Satriawan mengecam kegiatan kreatif seperti pramuka agar tidak dilakukan secara berlebihan yang membahayakan keselamatan siswa.
"Semestinya sebagai ekskul wajib, pramuka dalam Kur 2013 adalah wadah kegiatan yang kreatif, nyaman, menyenangkan, dan aman, bukan sebaliknya. Kegiatan Pramuka di sekolah harus dievaluasi," jelasnya.
Untuk itu, Satriawan juga menghimbau ke pemerintah setempat agar memberikan bantuan dan pendampingan psikolog kepada siswa.
"Selain bantuan kepada korban, pemerintah daerah wajib memberikan pendampingan psikolog dan/atau psikiater kepada tiap siswa," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Satriawan, sekolah juga wajib mengevaluasi kembali SOP semua kegiatan sekolah agar kejadian yang membahayakan siswa atau guru tak lagi terulang.
"Guru-guru sudah seharusnya mendampingi tiap kegiatan siswa di lapangan sampai tuntas, jangan lepas tangan, begitu pula bagi kepala sekolah, jangan hanya pasif dan menerima laporan saja," pungkasnya.