Saksi Mata Cerita Dia Seperti Bicara Dengan Manusia Minta Harimau Pergi

photo author
- Sabtu, 14 Desember 2019 | 23:52 WIB
IMG_20191214_230102
IMG_20191214_230102


Palembang, Klikanggaran.com

 

Kejadian tragis manusia diterkam Harimau kembali terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Setelah kejadian tersebut terjadi di wilayah Pagaralam, kini kejadian serupa juga terjadi di Kota Agung, Lahat dekat perbatasan Kabupaten Muara Enim.

 

Mustadi Bin Maspur (52), seorang petani kopi asal Desa Pajar Bulan, Semende, Kabupaten Muara Enim harus meregang nyawa akibat keganasan hewan karnivora tersebut. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (12/11/19) sekitar pukul 17.30 sore di kebun kopi yang berada di daerah Kota Agung, Lahat.

 


 


Akibat diterkam harimau tersebut, korban meninggal dunia dengan mengalami luka-luka, yakni robek tidak beraturan di leher, dada sebelah kiri terbuka dengan tulang rusuk hilang, sebagian kaki kanan dan kiri korban hilang.

 


Saksi mata kejadian, Irian Bin Basti (32) membenarkan jika Mustadi meninggal karena diterkam harimau. Kronologis kejadian ketika mereka baru selesai menggiling kopi. Lalu Mustadi mengambil pikat burung.

 

"Pertama saya lihat ekornya. Kemudian saya memanggil Wak (Korban_red) jika ada harimau. Wak meminta tolong. Tolong..tolong..saya lihat harimau tersebut sudah menerkam wak," cerita Irian pada wartawan saat di jumpai di rumah duka.

 

Irian mengaku ketika awal kejadian dirinya belum lari. Bahkan, ia sempat menutup mata korban. Dimana saat itu harimau belum pergi jauh dari sekitar korban. Ia kemudian memanggil tetangga sebelah kebun untuk melihat korban dan memberitahu warga dusun.

 

"Saya kasihan lihat Wak. Ketika Harimau itu tarik-tarik Wak. Saya bilang hus..hus.. pergi-pergi Wak sudah mati. Seperti saya sedang berbicara dengan manusia saja karena waktu itu saya tidak bisa apa-apa lagi," tuturnya.

 

Ketika hari sudah gelap ia kembali ke pondok. Di pondok ia masih saja bisa melihat korban ditarik-tarik oleh harimau.

 

"Saya masih di pintu. Hari sudah gelap. Tapi saya masih melihat Wak ditarik-tarik," ceritanya.

 

Sekitar lebih 8 jam Irian bersama istrinya di pondok kebun, barulah sekitar pukul 02.00 Wib warga datang untuk mengevakuasi korban.

 


 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X