Muara Enim, Klikanggaran.com
Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah melakukan investasi permanen terhadap beberapa Perusahaan Daerah (Perusda) yang ada di Kabupaten Muara Enim.
Adapun total investasi permanen, per 31 Desember 2018, yakni mencapai Rp335.238.958.881,09 dan per 31 Desember 2017 Rp349.966.974.906,05.
Dari investasi permanen ratusan miliar yang digelontorkan dari uang rakyat tersebut, terdapat beberapa Perusda yang mengalami kerugian, seperti BPR Gerbang Serasan dan PD SPME dengan jumlah kerugian pada tahun 2018 masing-masing Rp412.930.772,35 (unaudited), dan Rp227.859.379,00 (unaudited).
Namun, yang mengembirakan publik Muara Enim soal Perusda, yakni Hotel Griya Serasan. Hotel yang didirikan melalui Peraturan Daerah Kabupaten
Muara Enim Nomor 8 Tahun 2010 tentang Perusahaan Daerah Hotel Griya
Serasan Sekundang, terpantau membukukan laba keuntungan sebesar
Rp84.304.747,00 (unaudited).
Padahal, menurut informasi yang dihimpun klikanggaran.com, PD Hotel Griya Serasan pada saat dibuka kembali pasca tutup tanpa diberi modal kerja sedikitpun. Total penyertaan modal itu ialah berupa akumulasi dari asset yang ada sekarang.
Dimana, penyertaan modal disetor awalnya sebesar Rp17.062.000.000,00 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 9 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Perusahaan Daerah Hotel Griya Serasan Sekundang yang menjadi sebesar Rp17.642.730.744,84, yang
terdiri atas aset tetap dan dana.
Dengan keuntungan tersebut, nilai proporsi keuntungan yang didapatkan Pemerintah Kabupaten Muara Enim atas penyertaan modal pada PD Hotel Griya Serasan Sekundang adalah sebesar Rp80.141.537,61 atau 95,06% dari nilai keuntungan.
