Erick: Jangan Suka Koar-Koar di Media dan Mundur Saja Sebelum Ketahuan

photo author
- Kamis, 5 Desember 2019 | 06:39 WIB
erick thohir
erick thohir


JAKARTA, Klikanggaran.com—Siapa kira-kira direksi BUMN yang suka mengkritik Pemerintah lewat media massa. Pastilah ada, jika tidak ada, tidak mungkin Erick Thohir mengeluarkan pernyataan yang bernada sindiran. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu seharusnya sebagai petinggi perusahaan BUMN, direksi tersebut harus memiliki sifat loyal kepada pemerintah.


Erick menampik bahwa dirinya antikritik.


“Bukan berarti saya anti kritik, harus dikritisi langsung, jangan lewat media. Kalau mereka kerja di BUMN, tapi kritisi lewat media itu kan enggak etis,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (4-12-2019).


Erick menambahkan, dalam menghadapi permasalahan seharusnya jajaran direksi duduk bersama dengan komisaris untuk mencari solusinya.


BACA JUGA: Sejauh Mana Emirsyah Satar Mengalirkan Uang  PT Garuda Indonesia?


Tentu saja, Erick menyayangkan langkah direksi BUMN yang lebih memilih koar-koar di media, ketimbang mencari solusi dari permasalahannya. Kendati begitu, ia tak menyebutkan siapa direksi yang dia maksud tersebut.


“Kalau mereka tidak loyal, ya enggak usah di BUMN, jadi aja swasta,” kata Erick. Mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan itu juga mengaku tak memerlukan direksi yang pintar. Menurut dia, lebih baik jajaran direksi perusahaan BUMN diisi oleh orang yang mempunyai akhlak yang baik. “Saya juga tidak mau direksi keminter. Artinya akal-akalan, saya tidak perlu orang pintar, yang penting bisa solid bekerja sama, gotong royong supaya semua pintar,” ucap dia.

Sementara itu, ketika ditanyakan permasalahan temuan beberapa spare part Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat baru Garuda Indonesia, Erick tidak mau banyak berkomentar.


BACA JUGA: Lukman Hakim dan Laci Mejanya: Ada Rommy yang Menatap Tajam


Ia hanya mengatakan, permasalahan ini biar pihak Bea dan Cukai yang melakukan proses penyelidikan. Namun, Erick mengirim pesan kepada orang-orang yang terkait dengan barang-barang tersebut. "Garuda biar saja Bea Cukai yang melihat ada enggak kasusnya yang dilaporkan. Kalau emang benar terbukti bersalah, ya benar harus dicopot atau lebih baik sebelum ketahuan, mending mengundurkan diri," ujarnya.


Erick menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Menurut dia, yang penting kasus ini harus ditindaklanjuti secara transparan. "Tunggu saja, Sri Mulyani sendiri yang menginstruksikan Bea Cukai setransparan mungkin," tambahnya. Sementara mengenai perombakan direksi Garuda, ia mengatakan belum memiliki rencana sejauh ini.


BACA JUGA: Mantan Pejabat Pertamina Energy Service Soal Kasus Mantan Bos Petral Dipanggil KPK


Sebelumnya, petugas Bea dan Cukai menemukan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Maskapai Garuda Indonesia yang berjenis Airbus A330-900. Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan, barang-barang tersebut ditemukan saat petugas melakukan pengecekan di hanggar pesawat milik PT GMF di kawasan Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (17/11/2019). Menurut Deni, saat itu pesawat tersebut baru datang dari pabrik Airbus di Perancis. Kedatangan pesawat itu telah diberitahukan oleh Garuda Indonesia kepada Bea dan Cukai. Inilah kasus yang membuat terlihat tampak Erick berang.



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X